Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Tradisi Sedekah Bumi di Kompleks Makam Gunung Jati
CIREBON - Masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Cirebon menggelar pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan itu dalam rangka memeriahkan kegiatan sedekah bumi.
Pagelaran wayang kulit tersebut digelar di bangsal Peinggitan, Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jumat (11/9) malam.
Elang Iyan Ariffudin, Ketua Pepadi Kota Cirebon mengatakan, pagelaran wayang kulit tersebut bertujuan mengenang sejarah pagelaran wayang pertama kali yang dilakukan oleh Sunan Panggung pada tahun 1480.
Baca juga:
Warga yang Kedapatan Tidak Pakai Masker Langsung Push-up
Untung Banyak, Yamaha RX-King Ditukar Mercedes Benz CLS 350
Tidak Banyak yang Tahu di Kota Cirebon Terdapat Makam Kuno Ki Gede Banten
\"Ini merupakan salah satu kegiatan tradisi mengenang pagelaran wayang kulit sebagai media syiar agama Islam di masa Wali Songo sekaligus menjadi tontonan dan tuntunan bagi masyarakat yang ceritanya berisi pesan moral,\" katanya, Sabtu (12/9).
Elang Iyan menuturkan, kearifan lokal harus bisa tetap dipertahankan dan dilestarikan dengan baik serta dikenalkan ke generasi muda.
\"Biasanya digelar bersamaan dengan acara sedekah bumi secara meriah dengan karnaval dan pesta rakyat. Karena saat ini sedang pandemi Covid-19, acara sedekah bumi yang digelar hanya pagelaran wayang kulit dan acara tradisi sederhana,\" tuturnya.
Masih kata Elang Iyan, pagelaran wayang kulit tersebut tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
\"Selain wayang kulit, digelar pula kesenian Brai yang di dalamnya iringan musik Gembyung dan salawatan memuji Yang Maha Kuasa,\" pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: